Demi mengembangkan kemampuan inovatif dan kreatif dalam mendesain teknologi roket bertenaga hydro berbasis sistem manual, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMS) S-1 Fakultas Teknik Unhalu (FT) menggelar Training Roket Air tingkat pelajar Se-Sultra, kemarin (9/3). Acara yang diikuti puluhan pelajar, dibuka secara resmi oleh Ir H Ridway Dekan Fakultas Teknik, Ir H Ridway Balaka M.Eng. Training Roket Air yang diharapkan dapat menciptakan ketertarikan para pelajar untuk menguasai ilmu terapan, pelaksanaan Training Roket Air menurut Ridway Balaka, juga sebagai salah satu bentuk sosialisasi FT bagi para pelajar untuk tertarik pada jurusan mesin. Menariknya, ide kegiatan tersebut sepenuhnya kreativitas mahasiswa Jurusan Mesin yang didukung pihak fakultas. "Tujuan training yang terpenting bisa mendorong kreativitas dan gairah pelajar SMA dan SMP, agar mereka bisa mencintai ilmu rekayasa sehingga berimplikasi pada meningkatnya minat belajar fisika khususnya ilmu terapan. Alhamdulillah, mahasiswa Jurusan Mesin telah mensosialisasikan hal ini sehingga masyarakat Sultra terus mempercayakan FT sebagai studi lanjutan yang terbaik. Apalagi Training Roket Air langkah untuk menciptakan ketertarikan pada ilmu terapan. Sebab tanpa mencintai ilmunya, seseorang sangat susah beradaptasi," beber Dekan FT yang dikenal disiplin ini. Setelah mereka menguasai konsep keilmuan, lanjut pakar energi Unhalu ini, yang tepenting adalah apa yang diperoleh secara teori bisa diaplikasikan pada kesejahteraan masyarakat. Tentu saja, pemanfaatan Roket Air ini berdampak positif bila digunakan untuk hajat hidup orang banyak. Bukan kepentingan negatif. Ia mencontohkan, Roket Air jika digunakan dengan benar bisa diperuntukan membuat hujan buatan, pendorong jaring penangkap Ikan bagi nelayan. Bila disalahgunakan alat ini bisa menjadi bahan peledak. Karenanya dalam upaya mengembangkan pemikiran yang kreatif dan aplikatif dalam bidang teknologi sekaligus perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama mahasiswa dan pelajar, maka diperlukan suatu wahana yang tepat untuk mewujudkannya. Amal, Ketua Panitia Training Roket Air, menjelaskan kegiatan perdana yang diikuti pelajar se Sultra itu merupakan wadah impleimentasi dari teori-teori ilmiah yang didapatkan oleh pelajar dilingkungan pendidikan dimana akan menjadi landasan dalam pengembangan roket air indonesia selanjutnya. Munculnya kegiatan Training Roket Air karena telah dianggap memenuhi kriteria konsep dasar yaitu kreatif dengan air sebagai pendorong alternatif Roket, inovatif dengan adanya berbagai ide seputar konstruksi dan aerodinamika dari Roket tersebut. "Kami juga bermaksud mengubah sistem pendidikan di Sultra yang umumnya hanya sebatas teoritis. Melalui training ini, tidak sekadar teori yang disampaikan tapi aplikasi bagaimana terapan dari konsep-konsep Fisika yang dipelajari sesuai level pengetahuan para pelajar," ungkap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin angkatan tahun 2007 ini. (emi) Sumber : Kendari Pos