AB yang diduga menggunakan ijazah alumni jurusan Sosiologi (FISIP Unhalu), disikapi keras oleh Prof.Dr.Ir.H.Usman Rianse,MS., Rektor Unhalu. Menurut dia,penggunaan ijazah palsu sepenuhnya menjadi kewenangan pihak kepolisian. Rektor Unhalu siap membentuk tim investigasi guna menelusuri keterlibatan oknum Unhalu dalam penggandaan ijazah palsu tersebut. Prof.Dr.Ir.H.Usman Rianse,MS., menjelaskan bahwa sanksi yang akan diberikan sesuai dengan bobot kesalahan. Jika terbukti terorganisir dalam pembutan ijazah palsu,selain diproses hukum juga dikenakan sanksi pencopotan SK pada yang bersangkutan. "sejak tahun 2010 kami sudah meningkatkan kualitas kertas ijazah yang nomor serinya hanya diketahui tiga pejabat di Unhalu, dengan tampilan ijazah yang berbeda dengan sebelumnya sehingga sulit dipalsukan,"ungkap Pakar Ekonomi Pertanian Unhalu ini. Mantan Dekan FISIP Unhalu, Drs.H.Damsid, M.Si., mengaku bersyukur atas penyelidikan aparat kepolisian terkait dugaan penggunaan ijazah palsu yang dilegalisir masih mencantumkan namanya sebagai Dekan FISIP pada saat itu. Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara ini pun mengaku siap dimintai keterangan. Mengingat saat itu dirinya hanya sebatas membubuhkan tandatangan. "itupun saya diberikan tumpukan ratusan map yang terpaksa saya bawa pulang ke rumah,bila ada temuan keganjilan saya bersyukur kalau ditelusuri oleh pihak kepolisian. Saya malah siap berkoordinasi,"pungkas Damsid.