PERINGATAN! DILARANG MEROKOK DI RUANGAN LOBI, RUANGAN KANTOR DAN RUANGAN KULIAH DI LINGKUNGAN UNIBERSITAS HALUOLEO
Upload by adm1n on 2009-03-24 09:01:00
Tak lama lagi nama bandar udara Wolter Monginsidi akan berganti nama menjadi bandara Haluoleo. Pemerintah provinsi telah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat tetang perubahan nama tersebut. Kini tinggal menunggu terbitnya Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI , tentang perubahan nama bandara tersebut, yang sementara diproses. Demikian diungkapkan Gubernur Sultra, Nur Alam SE dihadapan seluruh civitas akademika unhalu, SKPD se sultra, saat menghadiri acara wisuda program sarjana, di Auditorium unhalu, Sabtu (21/3) lalu.

Dikatakannya, usulan pemda atas perubahan nama dari bandara Wolter Mongisidi menjadi bandara Haluoleo, yang sebelumnya telah mendapat rekomendasi dari DPRD Sultra, sudah disetujui. Panglima Angkatan Udara RI, telah membuat surat persetujuan kepada gubernur.

Dipilihnya nama bandara haluoleo bagi Nur Alam, cukup beralasan. Karena haluoleo merupakan tokoh pemersatu sebagai mana kajian dalam sejarawan, haluoleh berarti trimurti dari Lakilaponto di Kabupaten Muna, Murhum di Kabupaten Buton, sehingga lengkaplah sudah bingkai persatuan elemen masyarakat Sultra dibawah sebutan haluoleo.

Bandara tersebut merupakan bandara sipil, sehingga diberi nama bandara haluoleo, untuk tidak melecengkan pahlawan nasional, bandara udara militernya tetap bernama Wolter Monginsidi.

Diganti nama bandara ini, menurut Nur Alam sejalan dengan otonomi yang perlu menunjukan dan mengangkat para tokoh pahlawan lokal, agar tidak tenggelam, tanpa bermaksud melecekan pahlawan nasional yang sudah ada sebelumnya.

“ Kalau haluoleo telah disebutkan dibebarapa lembaga, seperti kekuatan territorial Korem 143 Haluoleo, juga telah disebutkan dalam lembaga akademik yakni Universitas Haluoleo, dalam tanggungjawabkan saya sebagai gubernur telah mengusulkan dan telah menerima persetujuan dari pemerintah pusat untuk merubah nama bandara wolter monginsidi menjadi bandara haluoleo,” jelas Nur Alam.

Kini bandara yang tak lama lagi akan menggunakan nama baru ini, sekarang dalam proses pembangunan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 40 Milliar dari APBN. Pada tahap pelebaran yang sebelumnya 30 km bakal menjadi 45 km dan panjangnya dari 2100 km akan menjadi 2500 km. Jika proses perluasan bandara ini sudah rampung tahun ini, maka akan menjadi bandara embarkasi haji.

“ Proses perluasan lapangan terbang ini, dari tambahan dana sebesar Rp. 40 miliar, serta pemindahan pelabuhan kendari ke Bungku Toko dengan menelan anggaran sebesar Rp. 25 miliar yang kedua proyek ini bersumber APBN karena ini intalasi nasional,” tandas Nur Alam.(Aisah)


Berita Lain:

Universitas Haluoleo
Gedung Rektorat Lt. 1
Kampus Hijau Bumi Tridharma
Anduonou Kendari, 93132
Telp: 0401-3190105
Fax: 0401-3194108
Email: info@uho.ac.id

 

 
Copyright © 2012 UPT. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Haluoleo, Kendari
Indonesia 93231