PERINGATAN! DILARANG MEROKOK DI RUANGAN LOBI, RUANGAN KANTOR DAN RUANGAN KULIAH DI LINGKUNGAN UNIBERSITAS HALUOLEO
Upload by adm1n on 2013-01-03 20:13:00
Rektor, Prof DR Usman Rianse tidak sepakat dengan istilah "amputasi" untuk dikenakan kepada empat profesor Unhalu yang nonjob. Prof Usman menjelaskan, nonjob Prof Darwis DEA Cs bukan akibat mutasi tapi karena mereka mengundurkan diri dari jabatannya. "Bukan karena jengkel, buktinya ada guru besar, doktor yang tidak mendukung saya tetap saya lantik, jadi tolong jangan ada kata amputasi. Itu membuat tidak nyaman," kata Usman.Usman Rianse menegaskan bahwa pelantikan pejabat di lingkup Unhalu yang digelar akhir Desember lalu sama sekali tidak ada kaitannya dengan "amputasi".

Ia memastikan tiga profesor (Prof. Darwis, Prof. La Sara dan Prof. Anwar) telah mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing, tepatnya tanggal 7 Desember. "Mereka memilih mundur dengan kesadaran penuh sesuai surat pernyataan yang ditanda tangani ketiganya. Prof Darwis mundur untuk mencalonkan diri sebagai anggota senat perwakilan fakultas, sedangkan Prof. La Sara dan Prof. Anwar mundur untuk mencalonkan diri sebagai ketua senat universitas, dan Prof. La Sara lah yang terpilih menjadi ketua senat," jelas Prof. Usman, kemarin.

Menurut statuta baru, ketiganya harus mundur dari jabatan untuk mencalonkan diri sebagai perwakilan senat dari fakultas, calon ketua senat. Tak hanya itu, menurut Rektor Unhalu II periode ini, pemilihan pembantu rektor dan pembantu dekan melalui pertimbangan senat. Bukan sepihak Rektor.

"Menduduki posisi pembantu rektor maupun pembantu dekan, ada prosesnya. Saat itu kami rapat senat mulai jam 8 pagi hingga pukul 8 malam. Tentu saja dengan pertimbangan lima kecerdasan yang sudah saya jelaskan sebelumnya, disimpulkan bahwa Prof. La Karimuna menjadi PR I, Prof. Yusuf Abadi PR II, Dr. Bahtiar PR III dan Dr. Ansir PR IV. Sama sekali bukan persoalan mendukung saya atau tidak, kalau memang saya non job mereka yang tidak memilih saya, setelah saya dilantik tak satupun saya non job mereka saat itu, tapi mereka mundur dari jabatannya," tukas Rektor.

Ia pun menambahkan guru besar maupun pejabat yang tidak diberikan ruang memang masa jabatannya sudah waktunya selesai. Sebagai profesor mereka tetaplah guru besar tidak akan merubah apapun. Itu bedanya di instansi lain, di perguruan tinggi guru besar kehilangan jabatan bukanlah kiamat.

"Seperti saya, tahun 2016 kan berhenti jadi rektor. Otomatis saya kembali menjadi guru besar di Faperta. Intinya, saya tidak memberhentikan orang, tapi masa jabatannya sudah berakhir.Kalaupun ada beberapa memang sementara posisi mereka tidak strategis," pungkas Ketua PERHEPI Sultra ini.

KendariNews.Com


Berita Lain:

Universitas Haluoleo
Gedung Rektorat Lt. 1
Kampus Hijau Bumi Tridharma
Anduonou Kendari, 93132
Telp: 0401-3190105
Fax: 0401-3194108
Email: info@uho.ac.id

 

 
Copyright © 2012 UPT. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Haluoleo, Kendari
Indonesia 93231