Program nasional dalam rangka peningkatan akses pendidikan tinggi, mengantar 100 mahasiswa Papua kuliah di Unhalu. Akses pendidikan tinggi bagi rakyat asal Papua mulai dilakukan pemerintah dalam tahun 2012. Mereka dikuliahkan di 32 PTN seluruh Indonesia, termasuk Unhalu. Nita Fouw salah satunya, mengaku sangat betah mengenyam pendidikan di Universitas Haluoleo

"Awalnya saya sempat ragu ketika pertama kali menginjakkan kaki di Unhalu. Takutnya didiskriminasi karena datang dari Papua. Ternyata semua jauh dari dugaan. Saya betah, karena orang-orangnya bersahabat," jelasnya sambil tersenyum.

Nita menuturkan, awalnya saat mengikuti seleksi, memilih Universitas Gunadharma dan Universitas Indonesia (UI) dan Unhalu. "Saya awalnya mengusulkan masuk di Fakultas Kedokteran Unhalu, kerana cita-cita sejak awal mau menjadi dokter. Namu lulus di rakultas ekonomi jurusan akutansi. Basic saya dari IPA, saya kurang sesuai dengan akutansi, saya mengusulkan integrasi fakultas, mudah-mudahan disetujui," harapnya.

Menurutnya, yang mendasari Nita bersemangat kuliah di FK Unhalu, karena di Papua masih baru. Kebanyakan teori, sedikit praktiknya. Nita mengaku tidak berminat lagi integrasi kuliah di universitas lain, karena sudah merasa nyaman.

Suasana Unhalu tidak jauh beda dengan suasana Papua. Nita bahkan merasa senang, karena harga makanan di Kendari jauh lebih murah dibandingkan daerah asalnya di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Jauh dari orang tua, menjadi tantangan bagi Nita untuk hidup mandiri. Kuliah di Unhalu dibiayai pemerintah. Tinggal konsentrasi belajar saja, tak ada perbedaan dengan mahasiswa lainnya.

KendariNews.Com