Kesimpang siuran mengenai ruang terbuka hijau di Tapal Kuda, Korumba, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menemui titik terang terkait akan adanya Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)."Wilayah Tapal Kuda telah ditetapkan menjadi ruang terbuka hijau sejak tahun 2002, tapi kemudian tidak menjadi jelas. Namun dengan adanya perda RTRW ini semuanya akan menjadi jelas, dan tapal kuda masuk dalam ruang terbuka hijau," jelas Ketua komisi I sekaligus anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda), Hj. Sitti Nurhan, kepada sejumlah media, Senin (07/03/2011) di ruang kerjanya.

Wilayah tersebut yang ditetapkan sebagai ruang terbuka hijau mencapai tujuh hektar. Namun sayangnya, wilayah itu saat ini ditempati perumahan warga dan beberapa bangunan yang tengah didirikan. "Itulah nanti fungsinya perda RTRW yang akan menjadi dasar untuk penetapan tapal kuda sebagai ruang terbuka hijau. Penetapan ini tidak semena-mena begitu saja, tapi pemerintah akan melakukan ganti rugi terhadap tanah warga ditapak kuda yang termasuk dalam wilayah ruang terbuka hijau," jelasnya.

Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, akan membahas raperda RTRW pada Kamis pekan depan di Aula DPRD yang melibatkan berbagai element yang terkait. "Pembahasan RTRW ini akan melibatkan beberapa element, yakni Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kendari, Inspektorat, Akademisi Unhalu, Dinas Tata Ruang Kota, dan Dinas PU,"

Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menetapkan beberapa wilayah sebagai ruang terbuka hijau, bertujuan untuk keindahan kota. "Ruang terbuka hijaukan banyak manfaatnya, selain untuk udara yang segar juga untuk keindahan kota. Pemerintahkan kerjanya untuk mengatur masyarakat agar teratur," pungkasnya.

KendariNews.Com