Unaaha, Dalam memilih pejabat selama ini, Lukman Abunawas mengaku tak memandang faktor kedekatan apalagi keluarga. Sebab, saudara kandungnya sendiri pun Ia lengserkan dari jabatan kepala dinas dan menempatkan orang lain. Hal tersebut ditegaskan Bupati Konawe itu di hadapan 71 peserta Diklat prajabatan golongan III reguler Universitas Haluoleo (Unhalu) di Balai Diklat Unaaha, kemarin. Dalam pengalaman memimpin Konawe selama dua periode, Ia menyebut memang banyak gesekan kepentingan menyangkut kepentingan politik. Namun begitu, Lukman Abunawas punya cara tersendiri mengantisipasinya.

"Saya konsisten melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan. Begitupun saat menempatkan pejabat dalam posisi tertentu. Kuncinya seorang pemimpin harus memiliki jiwa nasionalis. Saya nasionalis saja dalam menempatkan PNS pada jabatan-jabatan strategis. Di Konawe jabatan eselon ditempati orang dari berbagai suku, bukan hanya Tolaki. Ada Kadis orang Buton, Manado, Bali, Muna bahkan dari Bungku. Dari sisi kesetaraan gender, Saya tempatkan sejumlah kepala dinas perempuan," ungkap doktor pemerintahan ini.

Menurut Lukman Abunawas, seorang pemimpin jeli melihat potensi bawahan untuk menempati jabatan. Pemimpin dituntut dapat menjaga harmonisasi terhadap semua pihak termasuk bawahan. Kata dia, program bupati tidak mungkin berjalan baik apabila tak didukung bawahan. "Demikian pula program kerja Rektor tidak akan berhasil tanpa dukungan dosen dan staf yang bekerja sesuai dengan kewenangannya," jelasnya lagi saat membawakan materi kepemimpinan. (kendarinews.com)